Jahe hingga Air Garam, Tips WNI di Kamboja Sembuh Corona
Perasaan lega dan penuh syukur menyelimuti dua warga Indonesia di Kamboja. Mereka berhasil sembuh dari infeksi virus corona (Covid-19).
Menurut Kedutaan Besar RI di Kamboja, kedua WNI yang tak disebutkan identitasnya itu dinyatakan sembuh dari virus serupa SARS tersebut pada 14 April setelah menjalani perawatan di Siem Reap Provincial Referral Hospital sejak 23 Maret lalu.
Kepada KBRI Kamboja, salah satu WNI bercerita bahwa selama di rumah sakit, ia mengkonsumsi vaksin anti-malaria, obat tidur, hingga pelancar buang air besar. Pihak rumah sakit juga memberikan berbagai vitamin termasuk minyak ikan untuk memperkuat stamina tubuh.
Tak hanya obat dan vitamin, kedua WNI itu juga diberi asupan makanan sehat dan bergizi."Kami minum minuman herbal seperti jahe hangat dicampur madu dan daun sereh, makan makanan sehat dan bergizi seperti steak, ikan salmon kukus, dan sayur-sayuran hijau seperti brokoli, serta buah-buahan seperti pepaya, kiwi, dan pisang," ucap salah seorang WNI tersebut.
WHO Tak Sarankan RI Deteksi Kasus Corona Lewat Rapid Test
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan penggunaan rapid test anti-bodi atau tes cepat untuk mendeteksi kasus virus corona (Covid-19).
Perwakilan WHO untuk Indonesia, dr. Navaratnasamy Paranietharan, mengatakan selama ini WHO hanya melakukan rapid test untuk keperluan penelitian saja, bukan untuk mengonfirmasi kasus positif atau negatif corona.
Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi
|
"WHO tidak merekomendasikan penggunaan diagnosa rapid test berdasarkan anti-bodi sebagai pemeriksaan penanganan wabah corona atau penanganan pasien. Kami tidak merekomendasikan itu," kata Paranietharan saat mengisi webinar yang digagas Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI secara pada Selasa (21/4).
Pernyataan itu diutarakan Paranietharan saat menjawab pertanyaan Wakil Ketua BKSAP, Charles Honoris, terkait apakah rapid test digunakan di negara-negara lain dalam hal penanganan penyebaran wabah corona.
Laporan Intelijen AS Sebut Kim Jong-un Kritis Usai OperasiPemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un disebut dalam kondisi bahaya setelah menjalani sebuah operasi. Kabar itu didapat oleh pihak intelijen Amerika Serikat yang mengetahui langsung terkait informasi tersebut.
Dewan Keamanan Nasional AS atau The National Security Council (NSC) dan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menolak memberi komentar terkait laporan itu. CNN juga berupaya menghubungi Badan Pusat Intelijen AS (CIA), Kementerian Luar Negeri AS, dan Korea Selatan untuk meminta penjelasan resmi terkait informasi itu.
Baru-baru ini Kim Jong-un memang melewatkan perayaan ulang tahun sang kakek, Kim Il-Sung pada 15 April lalu. Hal itu menimbulkan spekulasi terkait kondisinya.
Ia terakhir kali terlihat di publik sekitar 11 April lalu ketika memimpin sebuah rapat pemerintah. Saat itu, media pemerintah Korea Utara, KCNA, merilis sejumlah foto yang memperlihatkan Kim Jong-un tengah bertemu dengan sejumlah petinggi pemerintahannya.
"Ada sejumlah rumor terbaru tentang kesehatan Kim Jong-un (soal kebiasaan merokok, jantung, dan otak). Jika Kim Jong-un dirawat di rumah sakit, itu akan menjelaskan mengapa ia tidak hadir pada perayaan 15 April lalu yang penting itu," ucap Bruce Klingner, peneliti senior Heritage Foundation dan juga mantan kepala divisi CIA untuk Korea Utara. (evn)
"tips" - Google Berita
April 22, 2020 at 06:26AM
https://ift.tt/34VdB2y
Tips WNI di Kamboja Sembuh Corona sampai Kim Jong-un Kritis - CNN Indonesia
"tips" - Google Berita
https://ift.tt/331rOJ7
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tips WNI di Kamboja Sembuh Corona sampai Kim Jong-un Kritis - CNN Indonesia"
Post a Comment