Bagi yang belum tahu, social engineering atau rekayasa sosial merupakan manipulasi psikologis yang dilakukan seseorang dalam mengorek informasi rahasia dan memanfaatkan informasi tersebut untuk kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa jenis modus rekayasa sosial adalah melakukan survei yang kemudian meminta data pribadi beserta foto diri dan KTP. Atau modus dengan memberikan uang tunai jika mau memberikan foto diri dan KTP.
Jika mereka mendapatkan dua hal ini maka para penjahat akan membuat akun palsu ats nama korban dan bertansaksi keuangan tanpa diketahui korban. Tiba-tiba saja isi rekening bank sudah dikurang.
Berikut skema pencurian data melalui social engineering yang ungkap oleh OJK:
- Oknum berusaha untuk mengintai (spying) targetnya.
- Oknum akan menghubungi targetnya dan berusaha meyakinkan dan menggiring target untuk menyampaikan data pribadi yang sifatnya rahasia.
- Oknum mengirimkan tautan pada email target. Tautan tersebut dapat secara otomatis mencuri data pribadi target yang tersimpan dalam gadget-nya apabila diakses.
- Tidak membutuhkan waktu lama bagi peretas untuk mengakses akun keuangan target dengan berbekal informasi dan data pribadi target.
- Jangan mudah meminjamkan ponsel atau gadget lainnya.
- Jangan mudah percaya informasi dari orang yang tidak dikenal.
- Tidak memberikan data pribadi rahasia.
Agar hal tersebut tak terjadi berikut tips melindunginya :
- Perhatikan akses yang diminta oleh aplikasi yang anda gunakan.
- Bacalah kebijakan privasi dari setiap aplikasi.
- Hindari pemasangan aplikasi yang ilegal dan mencurigakan.
"tips" - Google Berita
February 11, 2020 at 06:18AM
https://ift.tt/2uAdxrs
Marak Pembobolan Rekening via Nomor HP, Ini 3 Tips OJK - CNBC Indonesia
"tips" - Google Berita
https://ift.tt/331rOJ7
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Marak Pembobolan Rekening via Nomor HP, Ini 3 Tips OJK - CNBC Indonesia"
Post a Comment