TEMPO.CO, Jakarta - Generasi milenial diklaim akan mengambil alih angkatan tenaga kerja. Itulah sebabnya mereka dianggap kunci dari rencana suksesi.
Namun, kebanyakan generasi milenial senang keluar dari tempat kerja sekarang untuk mendapatkan yang lebih baik. Mereka bahkan sering disebut dengan kutu loncat karena kegemaran berpindah-pindah pekerjaan demi mendapatkan kesempatan yang lebih baik.
Berdasarkan survei Deloitte Millennial, dua dari tiga responden berharap dapat meninggalkan posisinya sekarang pada 2020. Hanya 16 persen yang berpikir akan tetap tinggal selama satu dekade mendatang. Survei ini dilakukan terhadap hampir 7.700 generasi milenial dari 29 negara di dunia.
Kurangnya loyalitas dari generasi ini menunjukkan tantangan yang sebenarnya bagi perusahaan untuk mempertahankan pekerjanya. Jadi, bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi situasi ini?
Secara spesifik, apa saja strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan generasi milenial dan memastikan rencana suksesi sudah efektif? JobStreet.com membagi lima tips dalam rencana suksesi untuk mempertahankan generasi milenial.
1. Mengadopsi struktur organisasi yang lebih datar
Generasi milenial memiliki keyakinan kuat pentingnya kebebasan. Selain itu, mereka juga memiliki kepercayaan diri yang melebihi generasi sebelumnya. Karena itulah mereka tidak cocok bekerja dalam struktur organisasi yang biasa dan hierarkis atau dengan seorang bos yang diktator.
Generasi ini berpikir semua orang dapat menjadi pemimpin jika mereka menginginkannya, dan jabatan hanyalah nama. Intinya, mereka mencari keterbukaan, kolaborasi, dan transparansi di dalam perusahaan.
2. Melibatkan generasi milenial dalam pengambilan keputusan perusahaan
Sebagai generasi yang mementingkan tujuan, milenial senang menjadi bagian dalam pengambilan keputusan. Pertimbangkanlah untuk meminta pendapat mereka dalam pengambilan keputusan penting perusahaan, seperti berbagai prakarsa dan proyek yang memberikan kontribusi terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Dalam jangka panjang, hal ini juga dapat mengembangkan loyalitas dan menciptakan keinginan yang lebih dalam bagi mereka untuk bekerja di perusahaan karena mereka akan memiliki pemahaman yang lebih jelas akan misi perusahaan dan memahami betapa pentingnya peran mereka terhadap kepentingan perusahaan secara keseluruhan.
3. Mengidentifikasi calon pemimpin yang tepat
Agar rencana suksesi berhasil, pertama-tama Anda harus belajar mengidentifikasi calon pemimpin yang tepat. Namun, hal ini lebih sulit dilakukan dari sekian banyak generasi milenial karena 91 persen dari mereka berkeinginan kuat dan bercita-cita untuk menjadi pemimpin.
Walaupun jumlah tersebut kelihatannya mengindikasi adanya sejumlah besar calon pemimpin, hanya sebagian yang bertahan lama karena 66 persen berharap dapat meninggalkan posisi mereka pada 2020. Cara terbaik adalah dengan melakukan sesi satu lawan satu yang bersifat jujur dan terbuka dengan para calon pemimpin ini dan melihat apakah mereka bersedia menginvestasikan waktu untuk perkembangan perusahaan ke depan.
4. Menyediakan pelatihan yang menyenangkan dan interaktif
Survei yang dilakukan oleh Deloitte juga mengindikasikan bahwa lebih dari 70 persen generasi milenial mengatakan alasan mereka ingin meninggalkan posisinya 2 tahun ke depan adalah karena kurang adanya perkembangan dalam hal kepemimpinan. Untuk menjaga ketertarikan generasi milenial, perusahaan perlu secara berkala melibatkan mereka melalui pelatihan yang interaktif untuk kepentingan, pertumbuhan, dan perkembangan perusahaan. Hal ini dapat memudahkan masa transisi pada saat perusahaan membutuhkan perubahan yang mendadak atau jika salah satu karyawan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan dalam waktu singkat.
5. Tetap terhubung
Ketika telah mengidentifikasi calon pemimpin yang potensial, penting untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan mereka selama masa suksesi, yaitu dengan lebih mendekatkan hubungan dengan calon pemimpin potensial daripada dengan karyawan lain. Pertimbangkan juga untuk melakukan lebih banyak sesi tatap muka atau sesi pelatihan rutin, mengenalkan mereka kepada pemimpin lain sehingga dapat belajar lebih banyak serta memberikan masukan terhadap kemajuan mereka.
Calon pemimpin potensial ini juga harus diinformasikan dengan baik mengenai kesempatan-kesempatan yang bisa didapatkan di perusahaan. Rencana retensi yang sukses sering menjadi faktor yang menentukan keberhasilan rencana suksesi. Dengan melakukan pendekatan yang lebih transparan, mengidentifikasi calon pemimpin yang tepat, dan tetap menjaga hubungan baik, Anda bisa yakin bahwa hal ini adalah cara terbaik untuk menjaga kemampuan kepemimpinan pekerja milenial.
"tips" - Google Berita
November 24, 2019 at 08:00AM
https://ift.tt/34aIsqR
Tips buat Perusahaan agar Tak Kehilangan Generasi Milenial - Tempo
"tips" - Google Berita
https://ift.tt/331rOJ7
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tips buat Perusahaan agar Tak Kehilangan Generasi Milenial - Tempo"
Post a Comment