CNBC Indonesia menghubungi ahli gizi Syarief Darmawan. Menurutnya, minuman kemasan tinggi gula memang sangat berbahaya, bahkan tingkatnya lebih berbahaya dibandingkan dengan efek merokok.
"Ya betul sekali. Minuman kemasan lebih berbahaya dibanding dengan rokok karena dalam minuman kemasan ada bahan tambahan makanan berupa pemanis buatan dan pewarna buatan," ungkap Syarief, Rabu (16/10/2019).
Walaupun begitu, menurut Syarief, masyarakat sendiri bisa mencegah hal itu dengan mengikuti aturan dasar agar tidak mengkonsumsi gula berlebihan setiap hari.
"Menurut Kementerian Kesehatan, anjurannya adalah 50 gram sehari atau 5-9 sendok teh sehari. Jika bisa lebih sedikit itu lebih baik," paparnya.
Menurutnya, 50 gram yang dikonsumsi biasanya sudah termasuk gula yang berbentuk makanan ringan (snack) atau makanan berat. "Jika berlebih dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, dan lainnya," imbuh Syarief.
Terakhir, Syarief memberikan tips bagi masyarakat yang menyukai minuman manis agar tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya. Mereka disarankan untuk perbanyak makan buah-buahan, meningkatkan olahraga, dan juga menghindari stres.
"Hindari stres yang bisa menyebabkan kita sering ngemil. Jangan lupa mulai memperhatikan informasi zat gizi dalam makanan kemasan, dan terakhir hati-hati dengan gula tersembunyi dalam cemilan kita yang kita konsumsi," tutupnya.
(gus)"tips" - Google Berita
October 16, 2019 at 04:43PM
https://ift.tt/31kwfNS
Minuman Manis Lebih Bahaya Dari Rokok, Ini Tips Amannya - CNBC Indonesia
"tips" - Google Berita
https://ift.tt/331rOJ7
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Minuman Manis Lebih Bahaya Dari Rokok, Ini Tips Amannya - CNBC Indonesia"
Post a Comment