Search

PCINU Inggris Beri 4 Tips untuk Indonesia Tangani Virus Corona - Kompas.com - KOMPAS.com

LONDON, KOMPAS.com - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama ( PCINU) Inggris memperingatkan pemerintah Indonesia agar tidak menganggap remeh virus corona.

"Pemerintah Indonesia sudah bekerja keras dalam penanganan virus corona ( Covid-19) dan penyakit lain."

"Meski demikian, mengingat skala dan jumlah penduduk, Indonesia mendapat tantangan yang besar dalam penyebaran virus corona ini," kata Munawir Aziz, Sekretaris PCINU Inggris.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, PCINU mengingatkan penyebaran SARS-CoV-2 cenderung naik dan meluas di berbagai negara.

Untuk itu, PCINU memberi empat tips bagi pemerintah Indonesia dalam menangani wabah virus corona.

1. Serius tangani virus corona, jangan anggap remeh

Nur Hafida Hikmayani, pengurus PCI Muslimat Inggris dan pakar clinical epidemiology mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia harus serius menangani virus corona.

"Keterlambatan dalam mencegah merebaknya wabah di suatu daerah itu dampaknya sangat besar, karena kalau wabah sudah memasuki suatu wilayah dan menyebar kerugiannya akan sangat berlipat ganda dalam hal jumlah korban, waktu, dan kerugian lain yang terkait dalam hal ini adalah ekonomi."

Lulusan program Doktor Medical Informatics University College London ini juga ini juga menekankan budaya ketimuran yang dijunjung warga Indonesia bisa berisiko menularkan wabah.

Budaya-budaya yang dimaksud antara lain adat pertemuan dan pengajian dalam kelompok besar, salaman, dan makan bersama.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Anies Instruksikan Anak Buah Kurangi Jabat Tangan

2. Belajar dari negara lain

Poin ini disampaikan oleh Didiek S. Wiyono, Rais Syuriah PCINU dan pakar kecerdasan buatan.

Didiek menuturkan jumlah pasien di China cenderung turun, tapi di beberapa negara lain justru meluas. Iran dan Italia contohnya, yang menjadi contoh terburuk di luar China.

"Pemerintah Inggris sejak awal, sekitar Januari 2020 sudah menyampaikan warning kepada warganya, serta menyiapkan unit kesehatan (NHS) dan memperketat proses screening dari bandara-bandara," urainya mencontohkan penanganan di Inggris.

Baca juga: Identitas Terlanjur Viral, Pasien Negatif Corona di Padang Sidempuan Dikucilkan Warga

3. Menunda atau membatalkan acara massal

Didiek juga menekankan bahaya dari superspreader, yakni penyebar virus dalam jumlah berlipat.

"Dalam kasus Covid-19, banyak di antara superspreader yang tidak sadar dengan bahaya ini, dan bahkan tidak merasa sakit," ungkap Didiek.

Contoh dari dampak akut superspreader adalah di Korea Selatan, Italia, dan Malaysia yang mengalami lonjakan kasus dari superspreader.

Untuk itu, dia mengimbau ormas-ormas di Indonesia untuk menunda atau membatalkan acara yang jumlah massanya besar. Termasuk Pengurus Besar NU.

Pria yang ahli dalam big data ini juga menyatakan data dari situs web kawalcovid-19 sangat membantu menjelaskan ke publik dari sisi akurasi dan ahli.

Baca juga: Satu Pasien Meninggal di Indonesia, Ini Update Virus Corona di ASEAN

4. Pentingnya communication leadership

Terkait hal ini, Ruly S. Santabrata selaku Wakil Katib Syuriah PCINU Inggris mencontohkan lockdown yang diberlakukan di Italia membuat efek domino.

"Efek domino Italia ini sungguh terasa di Eropa, jumlah positif di Inggris melompat naik. Sebagian besar karena baru datang dari Italia," terang Ruly.

Pakar data science tersebutjuga membandingkan dengan situasi di Singapura yang sudah berhasil dikendalikan.

"Semoga tidak terjadi di Indonesia, tidak sampai perlu lockdown. Terkait urusan masker dan cuci tangan saja kita belum kompak antara pemerontah, yang memgaku ahli, dan netizen."

"Penting bagi pemimpin kita untuk meningkatkan communication leadership, karena terlihat masih krisis dalam penanganan krisis," pungkasnya.

Baca juga: Virus Corona, Pengelola Taman Wisata Candi Lakukan Tindakan Preventif

Dalam keterangan terpisah, Munawir Aziz mengeluhkan komunikasi antara pemimpin atau pejabat Indonesia kurang kompak, sehingga terkesan komunikasi publik tidak satu pintu.

Akibatnya, warga Indonesia menjadi bingung dan cenderung panik.

"Seharusnya pemerintah Indonesia tidak meremehkan penyebaran virus corona ini. Sebelum terlambat, kita harus sama-sama bekerja sama," ungkapnya.

Tindakan "meremehkan" yang dimaksud Munawir adalah menganggap Covid-19 sebagai flu biasa,  dan dalam skala kebijakan atau pejabat itu tidak tepat.

"Kalau ada pejabat publik yang menganggap Covid-19 sebagai flu biasa, itu sungguh tidak tepat." pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)



"tips" - Google Berita
March 11, 2020 at 04:57PM
https://ift.tt/2W3QJLT

PCINU Inggris Beri 4 Tips untuk Indonesia Tangani Virus Corona - Kompas.com - KOMPAS.com
"tips" - Google Berita
https://ift.tt/331rOJ7

Bagikan Berita Ini

0 Response to "PCINU Inggris Beri 4 Tips untuk Indonesia Tangani Virus Corona - Kompas.com - KOMPAS.com"

Post a Comment


Powered by Blogger.